Pengalaman YCM saya

     Assalamualaikum wr wb. Perkenalkan nama saya Qiana Eshal Wijaya, saya dari kelas VIII Umar bin Khattab. Saya disini akan menceritakan mengenai pengalaman saya selama pelaksanaan aksi YCM kelompok saya. Dimulai pada pembagian kelompok survey, dan melanjutkan survey di desa kepuhkiriman, kami menemui masalah pada desa tersebut, tetapi, masalah tersebut hanya mengenai Kesehatan. Akhirnya, setelah survey, kami mulai membentuk kelompok inti. Rintangan yang akan terjadi di mulai, pada penentuan konsep, kelompok saya sangat kebingungan, tetapi kita tetap berusaha untuk semaksimal mungkin, dan akhirnya terbentuk ‘Program Ang sebagai Detektor Tingkat Kebersihan Pedagang Kaki Lima’, dengan tema ‘Sanitasi Kepada Pedagang Kaki Lima’. Dengan program ini kami bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi local yang sehat, Untuk mencegah terjadinya kasus keracunan makanan yang diakibatkan sanitasi PKL yang kurang terjaga, meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kebersihan makanan/minuman yang dijual PKL.

    Sebelumnya ada tujuan pada program kami, lahirnya program ini didasari oleh maraknya kasus makanan kurang higienis yang banyak kami temukan pada produk-produk yang dijual oleh PKL (Pedagang Kaki Lima) pada saat kami melakukan survei sebelumnya. Apalagi, sekolah MI Al-Asy'ari berdekatan oleh para PKL, otomatis yang lebih banyak mengkonsumsi makanan tersebut adalah murid. Saat survei, saya menanyakan beberapa murid ‘Apakah kalian sudah cuci tangan sebelum dan sesudah makan’ dan ‘Seberapa sering kalian mencuci tangan’ dan juga ‘Seberapa penting cuci tangan dalam hidupmu’ dan banyak lagi. Mangkannya, program saya ditujukan untuk PKL dan kepada murid. Setelah saya dan kelompok saya menemui latar belakang pada program kami, kami mmeberikan rumusan masalah yang berupa ‘Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya penerapan higiene sanitasi pada pedagang kaki lima?’ dan ‘Bagaimana tingkat kejadian keracunan makanan akibat konsumsi makanan dari pedagang kaki lima yang tidak higienis?’. Setalah kami menemuka latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan, kami membuat sebuah proposal mengenai program kami.

Seluruh tenaga kami serahkan untuk membuat proposal hingga akhirnya terbentuk juga proposal kami dengan berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, metode pelaksanaan, pengumpulan data, sasaran, tempat dan waktu pelaksanaan, susunan kegiatan, sumber dana, rancangan anggaran biaya, susunan dan job desk panitia, wujud sponsorship, benefit sponsorship, dan pentup. Kami melaksanakan program kami pada tanggal 13 Februari 2025 dengan jam 07.30-selesai yang bertepatan di Desa Kepuh Kiriman. Dana pada program kami bersumber dai pihak sekolah dan juga pihak sponsorship yang telah berkerjasama dengam kelompok kami. Setelah proposan kami selesai, kami menyerahkan kepada kepala sekolah untuk memeriksa dan mengevaluasi proposal kami. Dan akhirnya pun, proposal kami, disetujui oleh pihak sekolah, dan kami mulai merencanakan program kami.

Tentunya rintangan yang sebenarnya pun dimulai, program kami terpotong oleh libur sekolah dan program proyek kami sebelumnya, dengan adanya waktu yang sedikit, kami mulai merencanakan untuk pembagian tugas. Tidak adanya sponsor pada proyek kami bukan menjadi penghalang program kami. Saya menyuruh teman saya untuk membuat banner, awalnya saya sangat santai karena banner sudah jadi dan mulai di print hingga saya menanyakan kepada teman saya ‘Apakah banner sudah selesai’ dan ia menjawab belum. Disitu saya sangat panik sekali, beberapa kali saya menanyakan kepada orang-orang ‘Banner itu akan jadi dalam berapa hari ya?’ dan orang-orang tersebut mengatakan dalam dua hari, dan dimana pada saat itu tersisa satu hari lagi, paniknya saya, saya sampai menyuruh ketua kelompok saya untuk mengatakan ‘Apakah bisa diundur saja YCM nya?’ kepada guru pembina, dan otomatis jawabannya tidak. Saya sangat panik hingga teman saya mengatakan ‘Kenapa diundur kalo masalahnya banner doang’ disitu saya sudah mulai tenang, saya berpikir ‘Oh tidak apa-apa tidak ada benner, toh sementing acaranya lancar’.

Malam sebelum pelaksanaan program kami, saya dan beberapa teman saya dari kelompok YCM saya, ditanyakan mengenai konsep program YCM kami. Saya baru sadar bahwa konsep YCM saya memang tidak jelas, akhirnya kami disuruh memikirkan konsep dari program kami kembali. Setelah saya pulang sekolah, saya mulai memikirkan yang cocok untuk konsep kami, akhirnya saya menemukan konsep dan memberitahukan konsep yang saya pikirkan. Konsep saya seperti ini, ketua kelompok meminta mic, proyektor, speaker, dan sebanyak 20 murid kepada kepala sekolah MI Al-Asy'ari. Setelah hingga akhrinya pun hari-h tiba, sebelum memang pada inti acara, kami berwawancara kepada para pedagang, dan akhirnya inti acara dimulai, saya disini mejadi mc edukasi interaktif dan pemimpin senam, saya sangat mengeluarkan tenaga pada hari itu, rasanya sangat senang sekali, hingga akhirnya acara pun selesai, kami tak lupa untuk foto, setelah murid keluar, kami berkeumpul dan tertawa-tawa sambil menikmati makanan. Akhirnya adzah dhuhur, kami sholat terlebih dahulu dan kami pualng ke sekolah. Itu saja, pengalama yang hanya bisa saya sampaikan, mohon maaf apabila ada salah perkataan dalam pengalaman saya, terimakasih dan wassalamualaikum wr wb.

Comments

Popular Posts